M4M4T.COM, Jakarta – Geliat pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 yang akan berlangsung pada 8-20 September 2024 di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) adalah momentum bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif (ekraf) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata lokal. Hal ini dapat dilakukan melalui promosi keuggulan produk-produk ekonomi kreatif kepada kontingen atlet-atlet dan ofisial tim yang akan berlaga pada 60 lebih cabang olahraga.
“Ini ajang bagus bagi para pelaku ekraf untuk menampilkan produk-produk unggulan kreatifnya sekaligus meningkatkan penjualan produk-produk unggulan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) dari sentra oleh-oleh dan kerajinan di PON Sumut,” kata Anggota DPR RI Komisi X Putra Nababan di Jakarta, Sabtu (31/8/2024).
Menurut Putra, selain bisa menjual produk-produk UMKM, PON XXI juga menjadi ajang yang tepat dalam mendorong pemasukan dari sektor MICE (Meeting, Incentive, Convention, dan Exhibition) di daerah. Pasalnya, kegiatan PON tidak hanya berupa penyelenggaraan olahraga, tetapi juga harus diramaikan dengan berbagai event yang berkaitan dengan pameran, ekshibisi, konvensi dan meeting-meeting dari para delegasi yang datang dari 38 provinsi tersebut.
“Kedua sektor usaha pariwisata itulah yang akan menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi daerah. Untuk itu diperlukan persiapan yang matang seperti ketersediaan akses, transportasi, akomodasi, kuliner yang mudah dijangkau oleh delegasi yang akan hadir di PON nanti,” katanya.
Selain potensi dari sektor MICE dan UMKM, Putra juga melihat kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) ke berbagai destinasi wisata di Sumut dan Aceh juga akan semakin meningkat. “Seperti kita tahu Sumut memiliki destinasi superprioritas yaitu Danau Toba dan Pulau Samosir yang menyimpan berbagai potensi pariwisata lokal yang memikat,” katanya.
Karena itulah, Dinas Pariwisata Provinsi Sumut harus bersolek diri menyambut kedatangan para delegasi. Kemudahan akses dan informasi adalah salah satu kunci keberhasilan penyelenggaran kegiatan PON XXI. “Kita berharap selain para atlet fokus bertanding, mereka juga bisa dengan mudah mencari oleh-oleh khas Sumut yang bisa dibawa pulang saat PON selesai,” katanya.
Yang perlu diperhatikan juga adalah pelaku ekraf dan UMKM harus menyiapkan kemudahan pembayaran melalui model transaksi digital. Jadi pelaku ekraf harus familiar dengan model pembayaran transfer, e-wallet, QRIS, dan pembayaran digital lainnya. “Dengan adanya event ini diharapkan para pelaku UMKM di Sumut bia naik kelas dari mikro menjadi usaha kecil, kemudian menengah hingga menjadi besar. PON ini momen yang sangat penting sekali untuk unjuk gigi para pelaku ekraf di Sumut,” ujarnya.***
Puspen Kemendagri