29.5 C
Jakarta
Kamis, 26 Juni 2025
BerandaBerita UtamaPanen Raya Rindang Indonesia Foundation, Program Wakaf Sawah Produktif Ketahanan Pangan untuk...

Panen Raya Rindang Indonesia Foundation, Program Wakaf Sawah Produktif Ketahanan Pangan untuk Negeri

Date:

Trending

Patok Merah Putih Sebagai Tanda Dimulakan Pembangunan Asrama Yatim Yayasan PADI

M4M4T.COM, Kabupaten Bekasi -Hari Ahad, 30 Juni 2024 akan...

Perbakin Kota Bandarlampung Helat Kejuaraan Menembak Nasional

M4M4T.COM, Bandarlampung - Pengurus Kota (Pengkot) Perbakin Kota Bandarlampung...

Gelaran PON XXI, Putra Nababan: Pelaku Parekraf Jadi Lokomotif Geliat Ekonomi

M4M4T.COM, Jakarta - Geliat pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON)...

Tiga Tahun Berturut-turut, Kemendagri Perkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa melalui Gerakan 10 Juta Bendera

M4M4T.COM, Pekanbaru – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat...

Liburan Bareng Keluarga Besar PWI Bekasi Raya di Transera Waterpark

  M4m4T.COM, KOTA BEKASI - Liburan bareng keluarga besar Persatuan...
spot_imgspot_img

Karawang – 25 Juni 2025, M4M4T.com — Di tengah hamparan hijau padi yang merunduk menandai musim panen, Desa Pusaka Jaya Selatan di Kecamatan Cilebar, Karawang, menjadi saksi lahirnya harapan baru. Yayasan Rindang Indonesia menggelar panen raya di atas lahan wakaf sekira satu hektar di Kampung Cikunir. Kegiatan ini bukan sekadar panen, melainkan simbol nyata dari kolaborasi sosial demi ketahanan pangan nasional dan kepedulian terhadap sesama.

Acara yang berlangsung khidmat dan sarat makna ini juga dirangkai dengan santunan kepada puluhan anak yatim dan janda lansia yang tinggal di lingkungan sekitar. Mereka menerima paket bahan pokok, uang saku dan mushaf Alquran diserahkan langsung oleh jajaran pengurus Yayasan Rindang Indonesia, sebagai bentuk kepedulian nyata yang menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua Umum Yayasan Rindang Indonesia M. Adhie Pamungkas, Dewan Penasehat Aswar Wahab, Pendamping Yayasan Iptu Slamet Riyadi, serta para pengurus lainnya yang turut turun ke sawah, menyambut panen dengan penuh syukur.

Dalam sambutannya, Aswar Wahab, Dewan Penasehat sekaligus donatur tetap Yayasan Rindang Indonesia, mengapresiasi program wakaf untuk ketahanan pangan yang diusung oleh yayasan. “Ini sangat baik sekali, apalagi jika kolaborasi antara lembaga sosial dan pemerintah diperkuat. Ini bisa membawa manfaat yang luas bagi masyarakat,” ujarnya.

Pria asal Mandar, Sulawesi Selatan ini menekankan pentingnya memanfaatkan lahan tidur yang selama ini terbengkalai, agar bisa diubah menjadi lahan produktif melalui program wakaf. Menurutnya, inilah solusi konkret menghadapi ancaman ketahanan pangan Indonesia.

“Asal ada sinergi antara pemerintah, lembaga sosial, pesantren, sekolah, kampus, dan masyarakat, saya yakin kita bisa menjawab tantangan besar seperti perubahan iklim, infrastruktur, irigasi hingga distribusi,” tegasnya.

Ia mengajak seluruh masyarakat, terutama generasi muda, agar tidak ragu memasuki sektor pertanian. “Bertani itu mulia, bisnis yang menjanjikan, dan penuh nilai sosial jika dilakukan dengan visi besar dan pengelolaan yang profesional.”

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Yayasan Rindang Indonesia, M. Adhie Pamungkas, menjelaskan bahwa panen raya ini merupakan bagian dari visi besar Rindang Indonesia untuk mewujudkan penguasaan 1.000 hektar sawah produktif wakaf hingga 2045. Melalui skema wakaf uang dengan estimasi Rp100.000 per meter persegi, program ini diarahkan untuk menguatkan ketahanan pangan bagi anak yatim, dhuafa, dan masyarakat lokal.

“Bukan mimpi kosong. Program 1000 hektar Ini bisa diwujudkan lebih cepat dari 2045 asal ada dukungan semua pihak. Ini bukan sekadar soal menanam padi, tapi menanam masa depan,” tandas M. Adhie Pamungkas penuh keyakinan.

Usai panen, suasana berubah menjadi haru ketika puluhan anak yatim dan janda lansia menerima santunan sembako dari yayasan. Tak hanya berupa materi, acara ini juga dibalut dengan doa bersama yang ditujukan khusus untuk almarhumah Ibu Asmah Wahab, ibunda dari Aswar Wahab, sebagai bentuk penghormatan dan rasa cinta dari seluruh keluarga besar Yayasan Rindang Indonesia.

Warga setempat turut larut dalam suasana. “Kami sangat terbantu. Semoga program ini terus berlanjut dan lahan-lahan lain juga bisa jadi sawah seperti ini,” ucap Ibu Neni, salah satu janda lansia penerima santunan.

Ate Heryana, salah seorang warga setempat yang mengelola lahan mengungkapkan perasaan senang dan harapannya.

“Positif dan baik bagi masyarakat setempat harapannya program Yayasan Rindang Indonesia seperti ini bisa terwujud lebih luas seperti yang dicita-citakan 1000 hektar lahan sawah,” katanya.

Panen raya kali ini bukan hanya tentang beras yang dihasilkan dari tanah, tetapi tentang rasa yang tumbuh dari kepedulian. Yayasan Rindang Indonesia memberi contoh bagaimana program wakaf sangat efektif menjadi instrumen perubahan sosial, ekonomi, dan pemberdayaan yang nyata.

Dari hamparan sawah Kampung Cikunir, harapan tumbuh bersama bulir padi. Dan dari tangan-tangan para dermawan, masa depan anak-anak yatim dan masyarakat dhuafa sedang disemai — setiap bertambah satu meter persegi lahan wakaf, bertambah pula satu langkah menuju ketahanan pangan Indonesia.

Langganan

- - Tidak Pernah Ketinggalan Berita Terbaru

- Dapat Mengkases Berita Ekslusif

- Gratis

Untuk Kamu

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini