31.4 C
Jakarta
Senin, 23 Desember 2024
BerandaBerita UtamaPagelaran Wayang Golek Meriahkan Malam 1 Suro 1446 H di Ponpes Al...

Pagelaran Wayang Golek Meriahkan Malam 1 Suro 1446 H di Ponpes Al -Zaytun

Date:

Trending

Patok Merah Putih Sebagai Tanda Dimulakan Pembangunan Asrama Yatim Yayasan PADI

M4M4T.COM, Kabupaten Bekasi -Hari Ahad, 30 Juni 2024 akan...

Perbakin Kota Bandarlampung Helat Kejuaraan Menembak Nasional

M4M4T.COM, Bandarlampung - Pengurus Kota (Pengkot) Perbakin Kota Bandarlampung...

Gelaran PON XXI, Putra Nababan: Pelaku Parekraf Jadi Lokomotif Geliat Ekonomi

M4M4T.COM, Jakarta - Geliat pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON)...

Tiga Tahun Berturut-turut, Kemendagri Perkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa melalui Gerakan 10 Juta Bendera

M4M4T.COM, Pekanbaru – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat...

Liburan Bareng Keluarga Besar PWI Bekasi Raya di Transera Waterpark

  M4m4T.COM, KOTA BEKASI - Liburan bareng keluarga besar Persatuan...
spot_imgspot_img

M4M4T.COM, Indramayu – Pondok Pesantren Mahad Al-Zaytun jelang Perayaan 1 Suro 1446 H pada malam ini pukul 07:30 WIB akan menampilkan aksi Ki Dalang Ujang Somantri (Kang Suji Salaci) bersama Group Seni dan Budaya Wayang Golek Reksamahardika dalam pagelaran Seni Tari Jaipong dan Wayang Golek.

Ki Dalang Ujang Somantri bakal membawakan Lakon yang berjudul “Semar Bangun Swarga” menurutnya, lakon tersebut ada korelasi dengan situasi kondisi dengan Ma’had Al-Zaytun.

“Sengaja saya ambil lakon ini, karena sangat relevan sekali dengan keberadaan Ma’had Al-Zaytun,” kata Ki Dalang kepada media di Wisma Tamu Al-Islah, Sabtu 06 Juli 2024.

Para pendiri Negeri Amerta (orang-orang Astina) sebelumnya membabat hutan belantara yang bernama Alas Amer. Para penghuni Ales Amer tersebut akan kedatangan para tokoh Pandawa salah satunya adalah Bima.

Orang-orang Astina berencana membangun sebuah negeri dengan menumbalkan salah satu tokoh Pandawa yang bernama Bima.

“Bima ini bakal ditumbalkan untuk persyaratan pembagian sebuah negara. Astina bakal didirikan di Ales Amer,” jelas Kidalang.

Setelah negeri tersebut dibangun dengan begitu majunya sampai ke pelosok desa-desa dan kampung yang bernama Kampung Tumaritis.

Ada salah satu tokoh bernama Ki Semar dalam dunia pewayangan adalah tokoh yang terkenal dan sebagai tokoh masyarakat di Kampung Tumaritis. Ki Semar mempunyai dukungan penuh dari Prabu Yudhistira sehingga mampu membuat masyarakat di kampung Tumaritis ‘gemah ripah loh jenawi’.

“Dibangunlah tatanan hidup yang sejahtera di kampung Tumaritis. Petaninya ‘sugih mukti sarenang’, kaum buruh ‘teaya nu ripuh’ daya tarik Ki Semar ini membuat penasaran sehingga banyak tokoh-tokoh dari negeri-negeri luar negeri berdatangan ke Tumaritis, ” jelasnya.

Salah satu penari jaipong yang berada dalam naungan group seni budaya Reksamahardika sangat terkesan dengan Pesantren Mahad Al-Zaytun. Menurutnya, Ponpes Al-Zaytun sangat terbuka terhadap seni budaya.

“Saya sangat kagum terhadap Pesantren Al-Zaytun yang mampu menyatukan antara budaya dan agama, yang konon agama dan budaya selalu berbenturan,” ungkapnya. (Tim M4M4T.COM).

Langganan

- - Tidak Pernah Ketinggalan Berita Terbaru

- Dapat Mengkases Berita Ekslusif

- Gratis

Untuk Kamu

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini